A.
Sejarah Da’wah Rasulullah Priode
Madinah
Dakwah Rasulullah yang dilakukan si
Mekkah baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan berlangsung selama
13 tahun. Rintangan makin lama makin bertambah karena itu Allah Menyediakan
Tempat yang subur untuk da’wah yaitu Madinah. Disinilah membangun umat untuk
dijadikan duta keseluruh pelosok dunia
Beberapa Peristiwa Penting tentang Hijrah Nabi Muhammad
SAW ke Madinah
Pertama
Tersebarnya berita tentang masuk
Islamnya sekelompok penduduk Yatsrib (Madinah), membuat orang-orang kafir
Quraisy semakin meningkatkan tekanan terhadap orang-orang Mukmin di Makkah.
Lalu Nabi saw. memerintahkan kaum
Mukminin agar hijrah ke kota Madinah. Para sahabat segera berangkat menuju
Madinah secara diam-diam, agar tidak dihadang oleh musuh. Namun Umar bin
Khattab justru mengumumkan terlebih dahulu rencananya untuk berangkat ke
pengungsian kepada orang-orang kafir Makkah. Ia berseru, “Siapa di antara
kalian yang bersedia berpisah dengan ibunya, silakan hadang aku besok di lembah
anu, besuk pagi saya akan hijrah.” Tidak seorang pun berani menghadang Umar.
Kedua
Setelah mengetahui kaum Muslimin
yang hijrah ke Madinah itu disambut baik dan mendapat penghormatan yang
memuaskan dari penduduk Yastrib, bermusyawarahlah kaum kafir Quraisy di Darun
Nadwah. Mereka merumuskan cara yang diambil untuk membunuh Rasululah saw. yang
diketahui belum berangkat bersama rombongan para sahabat. Rapat memutuskan
untuk mengumpulkan seorang algojo dari setiap kabilah guna membunuh Nabi saw.
bersama-sama. Pertimbangannya ialah, keluarga besar Nabi (Bani Manaf) tidak
akan berani berperang melawan semua suku yang telah mengu¬tus algojonya
masing-masing. Kelak satu-satunya pilihan yang mungkin ambil oleh Bani Manaf
ialah rela menerima diat (denda pembunuhan) atas terbunuhnya Nabi. Keputusan
bersama ini segera dilaksanakan dan para algojo telah berkumpul di sekeliling
rumah Nabi saw. Mereka mendapat instruksi: “Keluarkan Muhammad dari rumahnya
dan langsung pengal tengkuknya dengan pedangmu!”
Ketiga
Pada malam pengepungan itu Nabi saw.
tidak tidur. Kepada keponakannya, Ali r.a., beliau memerintahkan dua hal:
pertama, agar tidur (berbaring) di tempat tidur Nabi dan, kedua, menyerahkan
kembali semua harta titipan penduduk Makkah yang ada di tangan Rasulullah saw.
kepada para pemiliknya.
Nabi keluar dari rumahnya tanpa
diketahui oleh satu orang pun dari para algojo yang mengepung rumahnya sejak
senja hari. Nabi saw. pergi menuju rumah Abu Bakar yang sudah menyiapkan dua
tunggangan (kendaraan) lalu segera berangkat. Abu Bakar menyewa Abdullah bin
Uraiqith Ad-Daily untuk menunjukkan jalan yang tidak biasa menuju Madinah.
Keempat
Rasulullah dan Abu Bakar berangkat
pada hari Kamis tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun kelima puluh tiga dari kelahiran
Nabi saw. Hanya Ali dan keluarga Abu Bakar saja yang tahu keberangkatan Nabi
saw. dan Abu Bakar malam itu menuju Yatsib. Sebelumnya dua anak Abu Bakar, Aisyah
dan Asma, telah menyiapkan bekal secukupnya untuk perjalanan itu. Kemudian Nabi
saw. ditemani Abu Bakar berangkat bersama penunjuk jalan menelusuri jalan
Madinah-Yaman hingga sampai di Gua Tsur. Nabi dan Abu Bakar berhenti di situ
dan penunjuk jalan disuruh kembali secepatniya guna menyampaikan pesan rahasia
Abu Bakar kepada putranya, Abdullah.
Tiga malam lamanya Nabi saw. dan Abu
Bakar bersembunyi di gua itu. Setiap malam mereka ditemani oleh Abdullah bin
Abu Bakar yang bertindak sebagai pengamat situasi dan pemberi informasi.
Kelima
Lolosnya Nabi saw. dari kepungan
yang ketat itu membuat kalangan Quraisy hiruk pikuk mencari. Jalan
Makkah-Madinah dilacak. Tetapi mereka gagal menemukan Nabi saw. Kemudian mereka
menelusuri jalan Yaman-Madinah. Mereka menduga Nabi pasti bersembunyi di Gua
Tsur. Setibanya tim pelacak itu di sana, alangkah bingungnya mereka ketika
melihat mulut gua itu tertutup jaring laba-laba dan sarang bunung. Itu pertanda
tidak ada orang yang masuk ke dalam gua itu. Mereka tidak dapat melihat apa
yang ada dalam gua, tetapi orang yang di dalamnya dapat melihat jelas rombongan
yang berada di luar. Waktu itulah Abu Bakar merasa sangat khawatir akan
keselamatan Nabi. Nabi berkata kepadanya, “Hai Abu Bakar, kita ini berdua dan
Allah-lah yang ketiganya.”
Keenam
Kalangan kafir Quraisy mengumumkan
kepada seluruh kabilah, “Siapa saja yang dapat menyerah¬kant Muhammad dan
kawannya (Abu Bakar) kepada kami hidup atau mati, maka kepadanya akan diberikan
hadiah yang bernilai besar.” Bangkitlah Suraqah bin Ja’syam mencari dan
mengejar Nabi dengan harapan akan menjadi hartawan dalam waktu singkat.
Sungguhpun jarak antara Gua Tsur
dengan rombongan Nabi sudah begitu jauh, namun Suraqah ternyata dapat
menyusulnya. Tatkala sudah begitu dekat, tiba-tiba tersungkurlah kuda yang
ditunggangi Suraqah, sementara pedang yang telah diayunkan ke arah Nabi tetap
terhunus di tangannya. Tiga kali ia mengibaskan pedangnya ke arah tubuh Nabi,
tetapi pada detik-detik itu pula kudanya tiga kali tersungkur sehingga tak
terlaksanalah maksud jahatnya. Kemudian ia menyarungkan pedangnya dalam keadaan
diliputi perasaan kagum dan yakin, dia benar-benar berhadapan dengan seorang
Nabi yang menjadi Rasul Allah. Ia mohon kepada Nabi agar berkenan menolong
mengangkat kudanya yang tak dapat bangun karena kakinya terperosok ke dalam
pasir. Setelah ditolong oleh Nabi, ia meminta agar Nabi berjanji akan
memberinya hadiah berupa gelang kebesaran raja-raja. Nabi menjawab, “Baiklah.”
Kemudian kembalilah Suraqah ke
Makkah dengan berpura-pura tak menemukan seseorang dan tak pernah mengalami
kejadian apa pun.
Ketujuh
Rasulullah dan Abu Bakar tiba di
Madinah pada tanggal 12 Rabi’ul Awal. Kedatangan beliau telah dinanti-nantikan
masyarakat Madinah. Pagi hari mereka berkerumun di jalanan, setelah tengah hari
barulah mereka bubar. Begitulah penantian mereka beberapa hari sebelum
kedatangan Nabi. Pada hari kedatangan Nabi dan Abu Bakar, masyarakat Madinah
sudah menunggu berjubel di jalan yang akan dilalui Nabi lengkap dengan regu
genderang. Mereka mengelu-elukan Nabi dan genderang pun gemuruh diselingi
nyanyian yang sengaja digubah untuk keperluan penyambutan itu: “Bulan purnama
telah muncul di tengah-tengah kita, dari celah-celah bebukitan. Wajiblah kita
bersyukur, atas ajakannya kepada Allah. Wahai orang yang dibangkitkan untuk
kami, kau datang membawa sesuatu yang ditaati.”
Kedelapan
Di tengah perjalanan menuju Madinah,
Rasu¬lullah singgah di Quba’, sebuah desa yang terletak dua mil di selatan
Madmnah. Di sana Beliau membangun sebuah Masjid dan merupakan Masjid pertama
dalam sejarah Islam. Beliau singgah di sana selama empat hari untuk selanjutnya
meneruskan perjalanan ke Madinah. Pada Jum’at pagi beliau berangkat dari Quba’
dan tiba di perkampungan Bani Salim bin Auf persis pada waktu shalat Jum’at.
Lalu shalatlah beliau di sana. Inilah Jum’at pertama dalam Islam, dan karena
itu khutbahnya pun merupakan khutbah yang petama.
Kemudian Nabi berangkat meninggalkan
Bani Salim. Program pertama beliau sesampainya di Madinah ialah menentukan
tempat di mana akan dibangun Masjid. Tempat itu ialah tempat di mana untanya
berhenti setibanya di Madinah. Ternyata tanah yang dimaksud milik dua orang
anak yatim. Untuk itu Nabi minta supaya keduanya sudi menjual tanah miliknya,
namun mereka lebih suka menghadiahkannya. Tetapi beliau tetap ingin membayar
harga tanah itu sebesar sepuluh dinar. Dengan senang hati Abu Bakar menyerahkan
uang kepada mereka berdua.
Pembangunan Masjid segera dimulai
dan seluruh kaum Muslimin ikut ambil bagman, sehingga berdiri sebuah Masjid berdinding
bata, berkayu batang korma dan beratap daun korma.
Kesembilan
Kemudian Nabi mempersaudarakan antara orang-orang
Muhajirin dengan Anshar. Setiap orang Anshar mengakui orang Muhajirin sebagai
saudara¬nya sendiri, mempersilakannya tinggal di rumah¬nya dan memanfaatkan
segala fasilitasnya yang ada di rumah bersangkutan
Kesepuluh
Selanjutnya Nabi saw. merumuskan
piagam yang berlaku bagi seluruh kaum Muslimin dan orang-orang Yahudi. Piagam
inilah yang oleh Ibnu Hisyam disebut sebagai undang-undang dasar negara dan
pemerintahan Islam yang pertama. Isinya mencakup tentang perikemanusiaan,
keadilan sosial, toleransi beragama, gotong royong untuk kebaikan masyarakat,
dan lain-lain. Saripatinya adalah sebagai berikut:
- Kesatuan
umat Islam, tanpa mengenal perbedaan.
- Persamaan
hak dan kewajiban.
- Gotong
royong dalam segala hal yang tidak termasuk kezaliman, dosa, dan
permusuhan.
- Kompak
dalam menentukan hubungan dengan orang-orang yang memusuhi umat.
- Membangun
suatu masyarakat dalam suatu sistem yang sebaik-baiknya, selurusnya dan
sekokoh-kokohnya.
- Melawan
orang-orang yang memusuhi negara dan membangkang, tanpa boleh memberikan
bantuan kepada mereka.
- Melindungi
setiap orang yang ingin hidup berdampingan dengan kaum Muslimin dan tidak
boleh berbuat zalim atau aniaya terhadapnya.
- Umat
yang di luar Islam bebas melaksanakan agamanya. Mereka tidak boleh dipaksa
masuk Islam dan tidak boleh diganggu harta bendanya.
- Umat
yang di luar Islam harus ambil bagian dalam membiayai negara, sebagaimana
umat Islam sendiri.
- Umat
non Muslim harus membantu dan ikut memikul biaya negara dalam keadaan
terancam.
- Umat
yang di luar Islam, harus saling membantu dengan umat Islam dalam
melindungi negara dan ancaman musuh.
- Negara
melindungi semua warga negara, baik yang Muslim maupun bukan Muslim.
- Umat
Islam dan bukan Islam tidak boleh melindungi musuh negara dan orang-orang
yang membantu musuh negara itu.
- Apabila
suatu perdamaian akan membawa kebaikan bagi masyarakat, maka semua warga
negara baik Muslim maupun bukan Muslim, harus rela menerima perdamaian.
- Seorang
warga negara tidak dapat dihukum karena kesalahan orang lain. Hukuman yang
mengenai seseorang yang dimaksud, hanya boleh dikenakan kepada diri pelaku
sendiri dan keluarganya.
- Warga
negara bebas keluar masuk wilayah negara sejauh tidak merugikan negara.
- Setiap
warga negara tidak boleh melindungi orang yang berbuat salah atau berbuat
zalim.
- Ikatan
sesama anggota masyarakat didasarkan atas prinsip tolong-menolong untuk
kebaikan dan ketakwaan, tidak atas dosa dan permusuhan.
Dasar-dasar tersebut ditunjang oleh
dua kekuatan. Kekuatan spiritual yang meliputi keimanan seluruh anggota
masyarakat kepada Allah, keimanan akan pengawasan dan penlindungan-Nya bagi
orang yang baik dan konsekuen, dan Kekuatan material yaitu kepemimpinan negara
yang tercerminkan oleh Nabi Muhammad saw
- Keteladanan
Rasul dalam membina umat di Madinah
Setelah sampai di Madinah beliau mulai
membangun umat dengan keteladanan, langkah awal ialah :
1.
Mempersaudaraan kaum muhajirin dan Anshor
Dalam rangka memperkokoh daulah Islam
di Madinah, Nabi Muhammad saw mempersaudarakan kaum muslimin yang satu dengan
yang lainnya. Di samping maksud di atas. Juga dimaksudkan untuk menambah
teguhnya persatuan umat Islam dan akrabnya hubungan Muhajirin dan Anshor. Yang
dipersaudaraan oleh diberi contoh oleh Rasul dengan mengangkat tangan Ali bin
Thalib dan menyatakan ”Ini saudaraku” setelah itu diikuti oleh masing- masing
mereka memilih saudara angkatnya sendiri, sebagai berikut :
No
|
Muhajirin
|
Anshor
|
1
|
Abu Bakar
|
Khrijah bin Zuhair
|
2
|
Umar bin Khatttab
|
Itban bin Malik
|
3
|
Bilal bin Rabah
|
Abu Ruwaihah
|
4
|
Amir bin Abdillah
|
Sa’ad bin Muadz
|
5
|
Abdul Rahman bin Auf
|
Sa’ad bin Rabi’
|
6
|
Zubair bin Awwam
|
Salamah bin Salamah
|
7
|
Usman bin Affan
|
Aus bin Tsabit
|
8
|
Thalhah bin Ubaidillah
|
Ka’ab bin Malik
|
9
|
Abu Huzaifah bin Utbah
|
Ubbah bin Bisyr
|
10
|
Ammar bin Yasir
|
Huzaifah bin Al Yaman
|
2. Keperwiraan
Rasulullah dalam memimpin perang
a. Perang
Badar.
Keperwiraan berasal dafri kata
”perwira” artinya gagah berani. Keperwiraan berarti keberanian. Rasulullah dalam beberapa
perang yang diikutinya, memeperlihatkan bahwa Rasulullah sebagai komandan
perang yang gagah berani. Banyak contoh keperwiraan Rasulullah dalam peperangan
melawan orang-orang kafir Quresy, seperti dalam perang Badar, Uhud dan Khandaq.
Perang Badar terjadi tanggal 17
Ramadhan tahun 2 Hijarah bertepatan 8 Januari 623 Masehi. Perang ini terjadi
didekat sebuat sumur milik Badar, terletak antara Mekkah dan Madinah. Kaum
muslimin berjumlah 314 orang sedangkan kafir Quresy 1000 orang yang lengkap
dengan peralatannya. Sedangkan kaum muslimin dengan senjata seadanya.
Strategi Rasulullah dalam perang Badar,
dengan menguasai penampungan air, hal itu sangat dibutuhkan kedua belah pihak.
Sewaktu kedua pasukan saling berhadapan, maka tiba-tiba seorang kafir Quresy
bernama Aswad bin As’ad . Ia Ingin menghancurkan kolam penampungan air yang
dimiliki kaum muslimin tetapi hal ini dapat digagalkan oleh Hamzah bin Abdul
Muthalib dan Aswad pun tewas dipukul dengan pedang.
Peperangan dimulai dengan perang
tanding satu lawan satu dari pihak Quresy diwakili 3 orang yaitu : Utbah,
Syaibah bin Rabiah dan Al Walid Utbah. Dari kaum Muslimin diwakili Ubaidah bin
Harits, Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Ketiga pahlawan
Quresy ini mati terbunuh. Dilanjutkan dengan perang masal,dengan iman yang kuat
Kaum Muslimin dapat memenangkan peperangan ini dengan pertolongan Allah.
b. Perang uhud.
Perang Uhud terjadi pada pertengahan
bulan Sya’ban tahu ke tiga Hijrah bertepatan dengan bulan Januari tahun 625
Masehi. Peperangan terjadi di gunung Uhud, sebelah utara kota Madinah. Oleh
karena itu peperangan ini dinamai Perang Uhud. Perang ini terjadi karena kaum
Quresy ingin membalas kekalahan di Perang Badar sebelumnya.
Kaum muslimin berkuatan 700 orang
sedangakan kaum kafir Quresy berkuatan 3000 orang. Dalam peperangan ini umat
Islam dipimpin oleh Nabi Muhammad saw sedangan kaum Quresy dipimpin oleh Abu
Sufyan bin Harb, yang didampingi isterinya Hindun penyair yang mempunyai suara
yang bagus untuk memberi semangat dan menghibur pasukannya. Peperangan dimulai
dengan perang tanding satu lawan satu dari kaum Muslimin diwakili oleh Ali bin
Abi Thalib, Hamzah bin Abdul Muthalib, Sa,ad bin Abi Waqas dan Ashim bin
Tsabit. Orang Quresy diwakili oleh Musafi bin Thalhah, Harits bin Thalhah,
Kilab bin Thalhah dan Jallas bin Thalhah. Dalam perang tanding ini semua
pahlawan Quresy mati terbunuh, setelah itu baru dilanjutkan dengan perang
massal.
Pada mulanya kaum muslimin sudah menang
dan kaum kafir meninggalkan hartanya, disebabkan kaum muslimin khususnya
pasukan pemanah turun dari tempatnya untuk berbagi harta rampasan, pos kaum
muslimin kosong, saat itu Khalid bin Walid pasukan kuda kaum Quresy mendapat
kesempatan menerobos kaum muslimin kaum muslimin kucar kacir. Akhirnya
kemenangan sudah ditangan sebelumnya sekarang menjadi sirna disebabkan oleh
godaan dunia yaitu harta rampasan perang, kemenangan berpindah tangan kepada
Kaum Kafir Quresy.
Sebab kekalahan perang ini ialah:
1). Tentara panah yang berjumlah 50
orang taat kepada Rasulullah.
2) Adanya kaum
munafiq sebanyak 300 orang yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay yang mundur
tidak mau berperang.
3) Terjadinya
perbedaan pendapat antara kaum tua dan muda tentang tempat peperangan yang muda
ingin di luar kota, sedangkan kaum tua ingin bertahan dalam kota Madinah.
c. Perang Khandaq.
Perang Khandaq atau Ahzah terjadi pada
bulan syawal tahun 5 Hijrah, bertepatan dengan bulan Maret tahun 627 Masehi.
Perang ini sebelah utara kota Madinah. Perang ini disebut khandaq (parit)
karena kaum muslimin membuat parit pertahanan. Disebut ”perang ahzab” karena
kaum Quresy bersekutu dengan penduduk lain yang berada sekitar kota Mekkah.
Kaum muslimin berkekuatan sebanyak 3000 orang sedangakan kaum Quresy berkekutan
10000 orang .
Kaum muslimin dipinpin oleh Nabi
Muhammad saw didampingi Ali bin Abi Tahalib, sedangkan kaum Quresy dipimpin
oleh Abu Sufyan. Peperangan ini dimenangkan oleh kaum muslimin dengan cara
bertahan di balik parit ayau khandaq. Parit ini merupakan ide seorang sahabat
Rasul yang bernama Salman Al Farisi seorang sahabat yang berasal dari Bangsawan
Persia yang mengembara mencari kebenaran.
3. Wafat
Rasulullah
Menjelang wafat Rasulullah sewaktu
sakitnya makin parah, Rasulullah meminta kepada Isteri-isterinya yang lain
untuk dirawat di rumah Siti Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq, Yang memimpin
sholat Jamaah pada saat itu Abu Bakar Ash Shiddiq, Keadaan itu membuat kaum
muslimin cemas dan khawatir, kalau-kalau Nabi wafat. Sewaktu Nabi mengetahui
kecemasan kaum muslimin beliau ingin menjumpai mereka. Dengan dipapah oleh Ali
bin Abi Thalib Nabi bersabda:” Wahai manusia! Saya mendengar bahwa kamu
sekalian merasa cemas kalau-kalau Nabimu meninggal dunia, pernahkah ada seorang
Nabi yang hidup selamanya? Kalau ada, maka aku akan dapat pula hidup selamanya! Saya
akan menemui Allah dan kamu akan menyusulku.
Rasulullah wafat pada tanggal 12 Rabiul
Awal tahun ke 11 Hijrah, bertepatan dengan 8 Juni 632 Masehi, setelah mengalami
sakit selama 13 hari dalam usia 63 tahun menurut perhitungan tahunHijrah.
Beliau Meninggal di Rumah Siti Aisyah binti Abu Bakar dan di kuburkan disana,
Diantara orang yang ikut memandikan beliau ialah : Abbas bin Abdul Muthalib,
Ali bin Abi Thalib, Fadhal bin Abbas, Usamah bin Zaid dan Syuqran.
Reaksi sahabat ketika Rasulullah wafat,
banyak diantara sahabat dan kaum muslimin yang tidak percaya bahwa Rasulullah
wafat, Umar bin Khattab sangat marah sekali mendengar kabar wafatnya
Rasulullah, seraya berkata: ” Ada orang yang telah menyatakan Rasulullah
wafat! Sesungguhnya, demi Allah, beliau tidak wafat, hanya pergi mengahadap
Tuhannya, sebagaimana Nabi Musa pun pernah pergi menghadap Tuhan. Demi Allah,
Rasulullah akan kembali.” Tetapi setelah Abu Bakar membenarkan berita
kewafatan Rasulullah itu, disertai membacakan firman Allah dalam surat Ali
Imran ayat 144, maka barulah mereka percaya. Firman yang dibacakan tersebut
ialah: lihat Al-qur’an Onlines di oogle)
Artinya:”Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang
rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia
wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang
berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah
sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”
( Ali Imran:144)
Beliau meninggalkan dua pusaka dua
pusaka ini tidak akan lekang oleh panas dan tidak akan lapuk hujan itulah
Al-Qur’an dan Hadits dari Nabi Muhammad saw.
LATIHAN
- Berilah
tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
- Sikap penduduk
Mekkah terhadap dakwah Nabi saw sebagai berikut….
- semua
menolak
- semua
menerima
- sebagian
kecil menolak
- ada yang
langsung menerima dan ada yang langsung menolak
- semua
yang diatas benar
- Paman Nabi
Muhammad saw yang sangat benci terhadap Islam ialah….
- Abu
Tahalib
- Abu Lahab
- Abbas
- Hamzah
- Abu Bakar
- Hasutan
Abu Lahab selalu dibantu oleh isterinya yang bernama ….
- Umi
Salamah
- Ummu
Aiman
- Ummu
Jamil
- Ummu
Lahab
- Ummu
Kalsum
- Berikut
ini adalah sahabat yang menemani Nabi sewaktu hijrah ke Madinah…
- Abu Bakar
- Abdur
Rahman bin Auf
- Umar bin
Khattab
- Ali bin
Abi Tahalib
- Abdullah
bin Umar
- Berikut
ini adalah sahabat yang dipersaudaraan oleh Rasul, kecuali …
- Abu Bakar
dan Khrijah bin Zuhair
- Umar bin
Khatttab dan Itban bin Malik
- Bilal bin
Rabah dan Abu Ruwaihah
- Amir bin Abdillah
dan Sa’ad bin Muadz
- Ali bin
Abi Thalib dan Abdullah bin Zubair
- Peperangan
yang pertama kali diikuti oleh Nabi Muhammad saw ialah….
- Perang
Uhud
- Perang
Badar
- Perang
Khandaq
- Perang
Tabuk
- Perang
Hunaen
- Pahlawan
Quresy yang terbunuh dalam perang tanding di Badar ialah….
- Syaibah
bin Rabi’ah
- Ubaidah
bin Harits
- Ali bin
Abi Thalib
- Hamzah
bin Abdul Muthalib
- Umar bin
Khattab
- Pahlawan
Kaum Muslimin yang mengikuti perang tanding di Badar ialah….
- Utbah
- Syaibah
bin Harits
- Al Walid
bin Utbah
- Usman bin
Affan
- Umar bin
Khattab
- Pimpinan
kaum munafiq yang mengundurkan diri dalam perang Ialah…
- Abdullah
bin Saba’
- Abdullah
bin Ubay
- Abdullah
bin Salim
- Umayyah
bin Khalaf
- Abdullah
bin Zubeir
- Pahlawan
Quresy yang terbunuh dalam perang tanding di Uhud, kecuali……
- Musafi
bin Thalhah,
- Harits
bin Thalhah,
- Kilab bin
Thalhah
- Jallas
bin Thalhah.
- Al Walid
bin Utbah
- Pahlawan
kaum Muslimin yang tidak mengikuti perang tanding di Uhud ialah…
- Ali bin
Abi Thalib,
- Hamzah
bin Abdul Muthalib,
- Sa,ad bin
Abi Waqas
- Ashim bin
Tsabit
- Uamar bin
Khtattab
- Yang
membunuh Aswad bin Abdul As’ad ialah ….
- Ali bin
Abi Thalib
- Hamzah
bin Abdul Muthalib
- Ubaidah
bin Harits
- Umar bin
Khattab
- Usman bin
Affan
- Pasukan
berkuda kafir Quresy yang dapat melumpuhkan pertahanan Islam dalam perang
Uhud ialah…
- Abu Jahal
- Abu
Sufyan
- Khalid
bin Walid
- Utbah bin
Rabi’ah
- Kilab bin
Thalhah
- Pada waktu
Nabi saw sedang sakit, yang menjadi imam shalat Jamaah ialah …..
- Abu Bakar
Ash Shiddiq
- Umar bin
Khatab
- Hafsah
binti Umar
- Saudah
binti Zam’ah
- Usmah bin
Affan
- Ketika
sakitnya mulai parah Nabi Muhammad saw meminta izin kepada
isteri-isterinya yang lain untuk dirawat di rumah…..
- Siti
Maimunah
- Siti
Aisyah
- Hafsah
bin Umar
- Saudah
binti Zam’ah
- Zainab
binti Rawahah
- Nabi
Muhammad saw wafat pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun ke 11 Hijrah
bertepatan dengan tanggal…
- 6 Juni
tahun 632 Masehi
- 7 Juni
tahun 632 Masehi
- 8 Juni
tahun 632 Masehi
- 8 Juni
tahun 633 Masehi
- 9 Juni
tahun 632 Masehi
- Berikut
ini adalah yang ikut memandikan jenazah Nabi Muhammad saw, kecuali…
- Abbas bin
Abdul Muthalib
- Ali bin
Abi Thalib
- Usamah
bin Zaid
- Zaid bin
Haritsah
- Qustam
bin Abbas
- Yang dapat
menenangkan kegoncangan para sahabat dan kaum muslimin waktu Rasulullah
wafat ialah…
- Ali bin
Abi Thalib
- Usman bin
Affan
- Zubair
bin Awwam
- Abu Bakar
Ash Shiddiq
- Abbas bin
Abdul Muthalib
- Kaum
muslimin menjadi tenang sewaktu Rasulullah wafat, setelah seorang sahabat
membacakan Al Qur’an surat Ali Imran ayat….
- 140
- 144
- 145
- 150
- 155